Kebanyakan
orang berpikir mengenai barang canggih berukuran kecil yang dipamerkan di
pergelaran Consumer Electronics Show (CES) 2014, di Las Vegas, Amerika Serikat.
Padahal ada teknologi canggih lainnya yang mungkin sebelumnya tidak
terbayangkan. Di acara itu, mobil cerdas yang terintegrasi dengan perangkat
bergerak dan sistem komputasi menjadi produk favorit.
Hadirnya kendaraan semacam itu menambah pengalaman baru pemanfaatan teknologi digital lewat cara yang belum lazim. Ada sembilan perusahaan otomotif besar yang berencana mengembangkan jenis kendaraan masa depan. Perusahaan tersebut menyatakan ada peluang terbuka bagi pengembang untuk menciptakan aplikasi seperti yang biasa dilakukan di ponsel cerdas.
BMW sebagai produsen terkemuka mendemonstrasikan mobil elektrik bernama i3 yang dapat terhubung dengan jam cerdas Samsung Galaxy Gear lewat fitur Bluetooth. Sedangkan General Motors menawaran aplikasi cuaca, musik, dan cara merawat kendaraan yang dapat diakses melalui layar didashboard kendaraan. Petinggi General Motors juga mengungkap rencana penggunaan teknologi 4G long term evolution (LTE).
Adapun Ford mengatakan hendak mengembangkan sistem yang memudahkan pengemudi untuk tetap bisa mendengarkan musik saat berkendara. Sistem itu terhubung langsung ke ponsel cerdas.
Sejumlah perusahaan lainnya mengumumkan rencana menggandeng sistem operasi Android untuk menjalankan kendaraan. Cara ini seperti yang dilakukan Apple untuk mengoperasikan kendaraan lewat iOS.
Google sebagai pencipta Android sudah membentuk aliansi bernama Open Automotive Alliance untuk mengembangkan Android sebagai sistem operasi bagi kendaraan. Mereka bermitra dengan General Motors, Audi, Hyundai, dan pembuat chipset Nvidia. Mereka berfokus pada produksi kendaraan dengan teknologi khusus.
Kemitraan ini mengusung slogan "membawa teknologi terbaik Android ke industri otomotif dan perangkat bergerak dengan cara yang aman". Aliansi ini akan bekerja sama dengan National Highway Traffic Safety Administration untuk memastikan keamanan sistemnya.
Awal pekan ini, bos Audi, Rupert Stadler menyebutkan rencana pemasangan teknologi 4G di kendaraan mereka. Merek ternama lainnya, Lexus, berencana mengembangkan kendaraan masa depan serupa.
Hadirnya kendaraan semacam itu menambah pengalaman baru pemanfaatan teknologi digital lewat cara yang belum lazim. Ada sembilan perusahaan otomotif besar yang berencana mengembangkan jenis kendaraan masa depan. Perusahaan tersebut menyatakan ada peluang terbuka bagi pengembang untuk menciptakan aplikasi seperti yang biasa dilakukan di ponsel cerdas.
BMW sebagai produsen terkemuka mendemonstrasikan mobil elektrik bernama i3 yang dapat terhubung dengan jam cerdas Samsung Galaxy Gear lewat fitur Bluetooth. Sedangkan General Motors menawaran aplikasi cuaca, musik, dan cara merawat kendaraan yang dapat diakses melalui layar didashboard kendaraan. Petinggi General Motors juga mengungkap rencana penggunaan teknologi 4G long term evolution (LTE).
Adapun Ford mengatakan hendak mengembangkan sistem yang memudahkan pengemudi untuk tetap bisa mendengarkan musik saat berkendara. Sistem itu terhubung langsung ke ponsel cerdas.
Sejumlah perusahaan lainnya mengumumkan rencana menggandeng sistem operasi Android untuk menjalankan kendaraan. Cara ini seperti yang dilakukan Apple untuk mengoperasikan kendaraan lewat iOS.
Google sebagai pencipta Android sudah membentuk aliansi bernama Open Automotive Alliance untuk mengembangkan Android sebagai sistem operasi bagi kendaraan. Mereka bermitra dengan General Motors, Audi, Hyundai, dan pembuat chipset Nvidia. Mereka berfokus pada produksi kendaraan dengan teknologi khusus.
Kemitraan ini mengusung slogan "membawa teknologi terbaik Android ke industri otomotif dan perangkat bergerak dengan cara yang aman". Aliansi ini akan bekerja sama dengan National Highway Traffic Safety Administration untuk memastikan keamanan sistemnya.
Awal pekan ini, bos Audi, Rupert Stadler menyebutkan rencana pemasangan teknologi 4G di kendaraan mereka. Merek ternama lainnya, Lexus, berencana mengembangkan kendaraan masa depan serupa.
0 komentar:
Post a Comment