Manajer PERSIB menilai Komisi
Disiplin (Komdis) PSSI yang akan memberikan sanksi
terhadap skuat Pangeran Biru dan hukuman terhadap Bobotoh sebagai keputusan yang keliru.
Umuh mempertanyakan mengenai hasil sidang Komdis tersebut. Menurut Umuh, sanksi tersebut terkesan terburu-buru dan dipaksakan. Selain itu Umuh merasakan kejanggalan, karena tidak ada pemeriksaan terlebih dulu terhadap saksi-saksi yang saat kejadian berada di lapangan.
"Sidang tersebut sangat keliru karena bukan menyatukan persepakbolaan tapi akan merusak. Kenapa tidak ada panggilan dulu kepada saya, dan kenapa tidak ditanyakan dulu kepada Kapolres Slemandan Menpora (Menteri Pemuda dan Olah Raga) Roy Suryo yang ada di sana waktu kejadian," ujarUmuh, Sabtu (14/9).
Umuh menambahkan, dirinya mempertanyakan mengapa hanya Bobotoh yang mendapat sanksi. Padahal, kehadiran Bobotoh saat pertandingan Persija Jakarta menghadapi PERSIB di Stadion Maguwoharjo Sleman, 28 Agustus 2013 telah menyepakati untuk pernyataan bersama dari dua kelompok suporter.
"Apa salah Bobotoh? Bobotoh tidak akan berangkat kalau tidak ada kesepakatan. Dari dua belah pihak sudah sepakat dengan mendatangani perjanjian tidak akan terjadi apa-apa dan Kapolres pun mengizinkan. Baru Bobotoh pun berangkat" paparnya.
Lebih lanjut Umuh menuturkan, dirinya telah melakukan komunikasi dengan Menpora, Roy Suryo, mengenai kasus ini. Rencananya, Menpora akan memanggil dirinya beserta PSSI untuk menyelesaikan kasus tersebut.
"Saya semalam sudah menghubungi pak Menpora. Pak Menpora bisa jadi saksi dan akan menjelaskan. Selain itu akan memanggil saya dan PSSI karena Menpora bicara untuk Merah-Putihtidak memihak kemanapun," tuturnya.
Sementara itu, terkait belum adanya surat resmi mengenai sanksi Komdis PSSI, Umuh menegaskan dirinya tidak akan diam. “Kalau sampai surat ini keluar, saya akan banding. Lagi pula apa yang harus didenda, itu juga sangat aneh dan berat sebelah,” ucapnya. ***
Umuh mempertanyakan mengenai hasil sidang Komdis tersebut. Menurut Umuh, sanksi tersebut terkesan terburu-buru dan dipaksakan. Selain itu Umuh merasakan kejanggalan, karena tidak ada pemeriksaan terlebih dulu terhadap saksi-saksi yang saat kejadian berada di lapangan.
"Sidang tersebut sangat keliru karena bukan menyatukan persepakbolaan tapi akan merusak. Kenapa tidak ada panggilan dulu kepada saya, dan kenapa tidak ditanyakan dulu kepada Kapolres Slemandan Menpora (Menteri Pemuda dan Olah Raga) Roy Suryo yang ada di sana waktu kejadian," ujarUmuh, Sabtu (14/9).
Umuh menambahkan, dirinya mempertanyakan mengapa hanya Bobotoh yang mendapat sanksi. Padahal, kehadiran Bobotoh saat pertandingan Persija Jakarta menghadapi PERSIB di Stadion Maguwoharjo Sleman, 28 Agustus 2013 telah menyepakati untuk pernyataan bersama dari dua kelompok suporter.
"Apa salah Bobotoh? Bobotoh tidak akan berangkat kalau tidak ada kesepakatan. Dari dua belah pihak sudah sepakat dengan mendatangani perjanjian tidak akan terjadi apa-apa dan Kapolres pun mengizinkan. Baru Bobotoh pun berangkat" paparnya.
Lebih lanjut Umuh menuturkan, dirinya telah melakukan komunikasi dengan Menpora, Roy Suryo, mengenai kasus ini. Rencananya, Menpora akan memanggil dirinya beserta PSSI untuk menyelesaikan kasus tersebut.
"Saya semalam sudah menghubungi pak Menpora. Pak Menpora bisa jadi saksi dan akan menjelaskan. Selain itu akan memanggil saya dan PSSI karena Menpora bicara untuk Merah-Putihtidak memihak kemanapun," tuturnya.
Sementara itu, terkait belum adanya surat resmi mengenai sanksi Komdis PSSI, Umuh menegaskan dirinya tidak akan diam. “Kalau sampai surat ini keluar, saya akan banding. Lagi pula apa yang harus didenda, itu juga sangat aneh dan berat sebelah,” ucapnya. ***
0 komentar:
Post a Comment