Sanksi yang diwacanakan Sanksi yang diwacanakan
kepada PERSIB dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dinilai
pengamat hukum belum final. Sebab, sampai saat ini selain belum ada legalitas
formal dari PSSI kepadaPERSIB. Sanksi tersebut pun masih dapat
dilakukan banding dan harus ada kesepakatan bersama dari pihak PSSI.
Menurut akademisi hukum Rifi Hamdani Evan, dalam menentukan suatu sanksi
harus melalui prosedural formal. Salah satunya surat resmi dari lembaga yang
berwenang, dalam hal ini PSSI.
"Iya, kan harus ada surat resminya. Setahu saya, sanksi itu belum ada
surat kepada PERSIB. Itu baru statemen dari Ketua Komdis saja (Hinca
Panjaitan)," kata Rifi saat berbincang dengan Persib.co.id,
Kamis (12/9) malam.
Lebih lanjut, Rifi menuturkan, PERSIB pun masih berpeluang
melakukan banding jika PSSI resmi memberikan sanksi tersebut.
"Kalau pun sanksi itu resmi dikeluarkan, maka PERSIB masih punya langkah
banding kepada PSSI. Alangkah baiknya, semua pihak menahan diri tentang
hal ini," ujarnya.
Sementara itu, jurnalis sekaligus pengamat sepak bola, Arief Indra menilai,
langkah Bobotoh yang mengancam boikot Menpora Cup kurang
relevan setelah adanya wacana sanksi tersebut. Sebab,Menpora Cup bukan
diselenggarakan oleh PSSI melainkan Kemenenterian Pemuda dan
Olahraga (Kemenpora) yang punya hajatnya.
"Saya menilai, Piala Menpora dapat mengobati kegagalan
juara ISL (Indonesia Super League). Ya, jadi seharusnya Bobotoh bisa
mendukung laga tersebut," ujarnya.
Terkait sanksi PERSIB dari PSSI, Tim berjuluk Maung
Bandung ini sangat berhak mengajukan banding. Karena itu, tim
manajemen harus bisa meyakinkan kepada PSSI bahwa sanksi tersebut
harus ditinjau kembali.
"Saya rasa PERSIB masih bisa banding, jadi sanksi mungkin saja
bisa meringankan," tuturnya.***
"Iya, kan harus ada surat resminya. Setahu saya, sanksi itu belum ada surat kepada PERSIB. Itu baru statemen dari Ketua Komdis saja (Hinca Panjaitan)," kata Rifi saat berbincang dengan Persib.co.id, Kamis (12/9) malam.
Lebih lanjut, Rifi menuturkan, PERSIB pun masih berpeluang melakukan banding jika PSSI resmi memberikan sanksi tersebut. "Kalau pun sanksi itu resmi dikeluarkan, maka PERSIB masih punya langkah banding kepada PSSI. Alangkah baiknya, semua pihak menahan diri tentang hal ini," ujarnya.
Sementara itu, jurnalis sekaligus pengamat sepak bola, Arief Indra menilai, langkah Bobotoh yang mengancam boikot Menpora Cup kurang relevan setelah adanya wacana sanksi tersebut. Sebab,Menpora Cup bukan diselenggarakan oleh PSSI melainkan Kemenenterian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang punya hajatnya.
"Saya menilai, Piala Menpora dapat mengobati kegagalan juara ISL (Indonesia Super League). Ya, jadi seharusnya Bobotoh bisa mendukung laga tersebut," ujarnya.
Terkait sanksi PERSIB dari PSSI, Tim berjuluk Maung Bandung ini sangat berhak mengajukan banding. Karena itu, tim manajemen harus bisa meyakinkan kepada PSSI bahwa sanksi tersebut harus ditinjau kembali.
"Saya rasa PERSIB masih bisa banding, jadi sanksi mungkin saja bisa meringankan," tuturnya.***
0 komentar:
Post a Comment